Tanggal: 28 Oktober 2025
📖 Bacaan Pertama
Ef. 2:19-22
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.
🎵 Mazmur Tanggapan
Mazmur 19:2-3.4-5
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
✝️ Bacaan Injil
Lukas 6:12-19
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
💭 Renungan
Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia
Hari ini Gereja merayakan pesta Santo Simon dan Yudas, dua dari dua belas rasul Yesus yang kemudian menjadi martir setelah mewartakan Injil ke wilayah Persia. Santo Simon dikenal sebagai orang Zelot dan Yudas Tadeus disebut sebagai pemberani sehingga dikenal sebagai pelindung untuk perkara-perkara yang sulit.
Karya kerasulan para murid Yesus dapat berjalan tentu karena mereka dipimpin oleh Roh Kudus. Rasul Paulus dalam Surat kepada Umat di Roma menulis bahwa para murid adalah mereka yang memberikan diri untuk dipimpin oleh Roh yang menjadikan mereka anak-anak Allah. Mereka yang dipimpin oleh Roh tidak hidup menurut daging.
Menghadapi situasi dan perkembangan dunia dewasa ini yarng semakin kompleks, Gereja tentu senantiasa membutuhkan orang-orang yang dengan semangat seperti kedua rasul ini.
Belajar dari Santo Yudas Tadeus, pergumulan hidup yang rumit dengan persoalan-persoalan yang sulit tidak boleh membuat kita jauh dari Tuhan. Sebaliknya, persoalan-persoalan semacam itu harus mendorong kita untuk semakin mengandalkan Tuhan.
🤖 Ringkasan & Refleksi (AI)
Bacaan pertama dari Efesus menegaskan bahwa kita bukan lagi orang asing, melainkan bagian dari keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya identitas kita sebagai anak-anak Allah yang dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang intim dengan-Nya. Dalam setiap tantangan yang kita hadapi, kita dipanggil untuk mengandalkan kekuatan Tuhan yang mengalir melalui Roh Kudus, yang memberikan kita keberanian dan kebijaksanaan untuk menghadapi setiap persoalan.
Mazmur yang menyusul menegaskan bahwa ciptaan menceritakan kemuliaan Allah, mengingatkan kita akan kehadiran-Nya yang selalu mengitari hidup kita. Setiap hari dan malam adalah kesempatan untuk merasakan dan menyaksikan karya Tuhan. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam kesulitan dan tantangan yang tampaknya tak berujung. Namun, kita perlu mengingat bahwa Allah selalu berbicara kepada kita, menawarkan penyembuhan dan pengharapan dalam segala situasi.
Bacaan Injil menunjukkan bagaimana Yesus memilih para rasul setelah berdoa semalam-malaman, menunjukkan pentingnya ketekunan dalam doa dan pencarian bimbingan Ilahi. Santo Simon dan Yudas, yang kita peringati hari ini, menjadi contoh bagi kita untuk berani menghadapi kesulitan, tidak hanya dalam hidup pribadi tetapi juga dalam misi kita sebagai pengantar Injil. Dalam dunia yang penuh dengan tantangan, kita dipanggil untuk meneladan semangat kedua rasul ini, mengandalkan Tuhan dalam segala aspek hidup kita, dan percaya bahwa Dia akan selalu menyertai kita dalam perjalanan iman kita.
🙏 Doa
Ibu, Bapak, dan Saudara-saudari terkasih, marilah kita menutup permenungan hari ini dengan hati yang bersyukur atas teladan Santo Simon dan Yudas Tadeus. Semoga semangat keberanian dan kesetiaan mereka menyalakan kembali api iman dalam diri kita, agar kita pun setia menjadi saksi kasih Kristus di tengah dunia.
Bapa yang penuh kasih, tanamkanlah dalam diri kami semangat keberanian untuk tetap setia di jalan kebenaran. Saat kami menghadapi perkara yang sulit dan jalan yang tampak gelap, teguhkanlah iman kami agar tidak goyah, melainkan semakin berakar dalam kasih dan pengharapan yang sejati.
Di tengah dunia yang sering kali melemahkan semangat rohani kami, tuntunlah langkah agar tetap setia mengikuti bimbingan Roh Kudus. Jadikanlah kami pembawa terang dan damai, sebagaimana para rasul yang rela berkorban demi mewartakan kabar gembira kepada semua orang.
Semoga teladan hidup Santo Simon dan Yudas Tadeus menyalakan keberanian dalam diri kami untuk percaya penuh pada penyelenggaraan-Mu. Berilah kami hati yang tidak mudah putus asa, melainkan selalu mengandalkan kuasa kasih-Mu dalam setiap pergumulan hidup. Amin.
Allah Yang Maha Kuasa, pimpinlah kami dengan Roh Kudus agar kami berani menjadi pewarta kabar gembira di dunia ini dan kami layak menjadi ahli waris-Mu. Amin.
Artikel Lainnya
-
6 menit bacaan
-
Renungan 6 November 2025, Kembali ke Pangkuan Kasih Tuhan
8 menit bacaan -
Mengutamakan Kasih dalam Kehidupan Sehari-hari
7 menit bacaan -
Menghadiri Perjamuan Ilahi dengan Sukacita
8 menit bacaan -
Kemuliaan Allah dalam Kedermawanan
6 menit bacaan -
Kematian dan Harapan Kebangkitan
10 menit bacaan -
Kebahagiaan dalam Kesulitan dan Persaudaraan
10 menit bacaan -
Belas Kasih di Hari Sabat
7 menit bacaan -
Kasih Allah yang Tak Terpisahkan
8 menit bacaan